Wa


Jumat, 20 November 2015

Agen Bola Ibcbet - Akankah EURO 2016 Akan Tetap Berjalan ??

Akankah EURO 2016 Akan Tetap Berjalan ??


Agen Bola Ibcbet - Jeda internasional selama sepekan terakhir ironisnya diwarnai dengan insiden mengerikan yang merebut perhatian utama fans sepakbola dunia.


Seharusnya kita lebih fokus membahas tentang keberhasilan empat negara melaju ke putaran final Euro tahun depan, yaitu Hongaria, Irlandia, Swedia, dan Ukraina. Seharusnya kita membahas pula tentang ketatnya kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Conmebol dengan pertemuan Argentina melawan Brasil yang diberi tajuk Superclasico. Begitu juga dengan sukses Thailand melebihi negara-negara tetangga di Asia Tenggara dalam kualifikasi Piala Asia/Dunia.


Tapi, Tragedi Paris mengalihkan sebagian, kalau tidak mau dikatakan seluruh, perhatian publik sepakbola dunia. Jumat (13/11) malam waktu setempat, penduduk Paris dikagetkan dengan ledakan bom di pintu masuk Stade De France. Saat itu digelar pertandingan uji coba internasional Prancis melawan Jerman. Disusul setelahnya penembakan membabi buta di jalanan serta gedung pertunjukan Bataclan.


Kejadian mengerikan ini menelan korban lebih dari 130 jiwa dan 350 lainnya luka-luka. Stade De France menjadi salah satu dari enam lokasi sasaran serangan teror. Para pengebom bunuh diri ditengarai berniat menerobos masuk stadion berkapasitas 70 ribu orang itu untuk menyebabkan malapetaka yang lebih besar.


Dua pemain Prancis merasakan dampak langsung. Lassana Diarra kehilangan seorang sepupu, sedangkan adik perempuan Antoine Griezmann beruntung dapat selamat meski ikut menonton konser di Bataclan.


Beberapa pemain Paris Saint-Germain secara tidak langsung terkena imbas. Edinson Cavani ragu-ragu pulang ke Paris, Salvatore Sirigu kehilangan dua orang teman pemilik restoran yang kerap dikunjungi oleh dirinya dan para pemain PSG.


Dengan cepat pula kejadian itu mengundang reaksi publik sepakbola. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah kekhawatiran tentang keamanan penyelenggaraan Euro 2016. Kekhawatiran itu dimunculkan antara lain oleh Antonio Conte, Leonardo Bonucci, dan Mykhaylo Formenko.


"Tidak ada alasan untuk meyakini Euro akan menjadi sasaran serangan teror, tapi segala bentuk ancaman selalu diperhitungkan sejak proyek ini dimulai. Pemangku kepentingan dan panitia penyelenggara Euro akan terus bekerja sama dan secara reguler memantau tingkat risiko penyelenggaraan turnamen dan rencana penyelenggaraan berikutnya," tegas UEFA, Senin lalu.


Keraguan wajar terjadi, tapi pemindahan lokasi penyelenggaraan Euro bukan lah sebuah opsi.


"Solusi itu tak pernah dipertimbangkan karena justru itu yang menjadi tujuan Islamic State (IS)," ujar anggota panitia penyelenggara kepada Julien Quelen dari Goal Prancis. Pemerintah Prancis menuding kelompok IS atau ISIS sebagai aktor di balik serangan teror ini.


Situasi geopolitik Prancis memang sedang menghangat. Bukan kali ini saja serangan teror menerpa Paris. Januari lalu, kantor suratkabar satir Charlie Hebdo diserbu kawanan bersenjata dan menyebabkan 17 orang kehilangan nyawa. 


Pemerintah Prancis pun menegaskan dengan memberikan jaminan keamanan di seluruh stadion, fasilitas latihan, dan fan zone saat ratusan ribu orang meramaikan Euro, Juni dan Juli tahun depan.


Carol Gomez, peneliti Institute of International and Strategic Relations (IRIS), yang berfokus pada topik dampak olahraga terhadap hubungan internasional, yakin faktor keamanan telah menjadi perhatian utama Prancis sejak memulai perencanaan penyelenggaraan Euro.


"Masalah keamanan sangat penting dalam tahap persiapan Euro," jelasnya kepada Goal. 


"Latihan simulasi digelar secara reguler dengan memperhitungkan semua skenario. Semua layanan pemerintah yang terkait dengan penyelenggaraan turnamen (Kementerian Olahraga, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri) telah bekerja sama. Pertanyaan ini yang paling sering dibahas terkait terorisme. Tidak boleh ada zero risk. Setiap langkah pencegahan pada akhirnya mesti ditempuh."


Gomez juga menyebutkan, serangan yang mendera persiapan Rusia menjelang Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi tak menyebabkan pemindahan lokasi penyelenggaraan.


"Serangan berulang terhadap Rusia menjelang Olimpiade Sochi, tapi penyelenggaraan kejuaraan tak pernah jadi persoalan. Kalau dilihat lagi ke belakang, setiap peristiwa besar olahraga, budaya, maupun politik kerap menjadi sasaran utama. Tak hanya secara spesifik menyerang olahraga," sambungnya.


Lalu, kenapa sepakbola menjadi sasaran?


"Olahraga dipersepsikan sebagai alat pemersatu, simbol identitas nasional, yang memungkinan sebuah negara untuk bersatu dan juga mempersatukan sebuah kota. Stadion dan infrastruktur menjadi sasaran favorit karena terdapat banyak orang berkumpul di sebuah tempat, dan tentu saja karena ada peliputan media," jawab Gomez.



Sayangnya, kepercayaan publik tidak serta-merta pulih. Kecurigaan terlanjur menyebar. Dua laga persahabatan internasional mesti dibatalkan karena pihak keamanan menerima indikasi risiko keamanan yang terlalu tinggi. Setelah pertandingan Belgia vs Spanyol dibatalkan, Jerman vs Belanda secara mendadak dibatalkan satu jam saja menjelang kick-off.


Sejatinya, seluruh pertandingan internasional mengusung simpati atas terjadinya Tragedi Paris. Pertandingan Jerman vs Belanda di Hannover telah menyiapkan lagu kebangsaan Prancis, La Marseillaise, untuk diperdengarkan sesaat sebelum kick-off. Hal serupa terjadi di Wembley ketika Inggris menjamu Prancis. Laga uji coba yang disebut terakhir ini tetap berjalan dengan kawalan polisi bersenjata.


Kepolisian Hannover menerima indikasi ancaman teror yang serius. Ditemukan benda mencurigakan di wilayah stasiun kereta dan stadion. Alasan ini dianggap cukup untuk membubarkan kerumunan penonton yang mulai mendatangi Stadion HDI Arena. Perjalanan bis kontingen Jerman dan Belanda langsung putar balik menuju hotel masing-masing.


"Kami bunya alat bukti nyata bahwa seseorang hendak memicu ledakan di dalam stadion. Setelah benda pertama terbukti tidak berbahaya, kami mendapat informasi yang harus dianggap serius bahwa ada rencana serangan yang sedang disusun," ujar kepala polisi Hannover, Volker Kluwe.


Kanselir Jerman Angela Merkel beserta sejumlah pejabat pemerintahan Jerman dijadwalkan hadir dalam pertandingan itu, termasuk pula dua orang menteri dan duta besar Belanda.


"Saya mendapat kesan hari ini sepakbola Jerman mengambil jalan yang berbeda di setiap aspek," ujar pejabat sementara presiden asosiasi sepakbola Jerman (DFB), Reinhard Rauball.


Belakangan, kepolisian Hannover menyatakan tidak menemukan bahan peledak sama sekali. Lanjutan Bundesliga akhir pekan ini tetap digelar sesuai jadwal. Sebagian orang bernapas lega karena menganggap langkah pencegahan mutlak diperlukan ketimbang menyesal di kemudian hari. Meski, ada pula yang menyamakannya dengan kekalahan karena pembatalan pertandingan berarti mengorbankan semangat persatuan yang tengah dikobarkan oleh sepakbola.


0 komentar:

Posting Komentar