Wa


Selasa, 15 Desember 2015

Agen Casino338a - Leicester City Semakin dekat dengan Ramalan Mou

Leicester City Semakin dekat dengan Ramalan Mou


Agen Casino338a - Sebelum pertandingan kontra Leicester City pada hari Selasa (15/12) dini hari tadi, manajer Chelsea Jose Mourinho sempat menyebutkan bahwa hanya ada tiga hal yang bisa terjadi pada Leicester City musim ini, yaitu menjadi Juara Premier League, Finish di Tiga Besar, dan yang paling buruk Finish di enam besar.


Ramalan Jose Mourinho itu terbukti menjadi kenyataan pada pekan ke 16 Premier League ini. The Foxes sukses menumbangkan Chelsea dengan skor tipis 2-1 dan kemenangan tersebut dan membawa mereka bertahan di puncak klasemen Premier League selama dua minggu berturut-turut.


Musim ini Leicester bisa dibilang sebagai tim kuda hitam yang sangat mengejutkan. Hal ini dikarenakan musim lalu mereka harus berjuang keras sampai akhir musim untuk selamat dari jurang degradasi, namun musim ini mereka sukses mengalahkan tim-tim papan atas Premier League dan meraih posisi puncak klasemen di pekan ke 16 ini.


Melihat performa meyakinkan The Foxes musim ini, muncul pertanyaan sampai kapan performa positif ini akan bertahan? dan di manakah Leicester City akan finish di akhir musim ini? Akankah ramalan Jose Mourinho itu benar-benar terjadi di akhir musim nanti?


Setiap musim Liga Inggris selalu memunculkan tim-tim kuda hitam yang membuat kejutan di Premier League. Mungkin masih segar di ingatan kita bagaimana Michu dan Swansea City membuat kejutan di musim 2012/2013 dan Ronald Koemann yang membawa Southampton menjadi bayang-bayang tim raksasa Premier League di musim lalu. Namun berbeda dari dua tim pendahulu mereka, Leicester City bukanlah tim kuda hitam yang biasa.


Jika kita melihat dari segi statistik, catatan Leicester jauh lebih stabil daripada Swansea di musim 2012/2013 atau Southampton di musim 2014/2015. Swansea misalnya, di empat pekan pertama Premier League mereka stabil di posisi 2 klasemen, namun mulai pada pekan ke 5, posisi mereka di klasemen signifikan turun ke peringkat 11 dan stabil di antara peringkat 11-9 sebelum finish di peringkat 9 pada akhir musim.


Dibandingkan dengan Swansea, Southampton jauh lebih stabil. Mereka mengawali musim di peringkat 13 dan hanya dalam waktu empat minggu mereka menstabilkan diri di peringkat 2 dengan margin terjauh turun ke peringkat ke lima sampai pekan ke 16 Premier League musim lalu. Semenjak pekan ke 16, The Saints secara perlahan mulai kehilangan kestabilan mereka dan finish ke peringkat tujuh pada akhir musim.


Jika melihat kecenderungan Premier League dalam tiga tahun belakangan ini, memasuki periode Desember untuk pergerakan klasemen di Enam besar cenderung stabil. Artinya jarang sekali klub yang berada di luar peringkat enam besar bisa masuk ke persaingan enam besar setelah periode Natal. Hanya saja pertukaran posisi di antara enam klub tersebut yang cenderung dinamis di setiap pekannya.


Jika melihat kecenderungan dalam tiga tahun belakangan ini, bisa diprediksi bahwa Leicester benar-benar akan finish minimal di peringkat enam klasemen. Namun pertanyaannya adalah dimana tepatnya The Foxes akan finish di akhir musim ini? Saat ini enam tim yang berada di puncak klasemen Premier League adalah Leicester City, Arsenal, Manchester City, Manchester United, Tottenham Hotspur dan Crystal Palace. Seberapa jauh Leicester City akan melangkah sebenarnya tergantung dari keikutsertaan Empat tim lainnya di Kompetisi Eropa.


Kecenderungan yang terjadi dalam tiga musim terakhir, posisi klasemen di peringkat Lima besar masih cenderung tidak stabil ketika tim-tim kompetitor Lima besar masih bersaing di Eropa. Jika Manchester City, Arsenal, Manchester United dan Tottenham melaju jauh di kompetisi Eropa, maka kans Leicester untuk menjuarai Premier League cukup besar karena para kompetitor tersebut harus membagi fokus antara Premier League dan Kompetisi Eropa, belum lagi pada bulan Januari nanti FA Cup akan digelar serta babak semifinal Capital One Cup juga akan digelar.

0 komentar:

Posting Komentar