Wa


Senin, 11 Mei 2015

Agen Casino 338a - Real Madrid lolos ke final Liga Champions belum tertutup tetapi untuk mewujudlan La Undecima banyak yang harus dituntaskan terlebih dahulu.

Untuk Wujudkan La Decima Harus Banyak Yang Dituntaskan


Agen Casino 338a - Real Madrid tumbang di tangan Juventus pada laga leg pertama semi-final Liga Champions yang berlangsung di Juventus Stadium, Rabu (6/5) dini hari WIB.

Juventus unggul cepat di menit kesembilan melalui Alvaro Moratta memanfaatkan sepakan Carlos Tevez yang tak sempurna ditepis Iker Casillas. Namun skor kembali sama kuat ketika James Rodriguez mengirimkan umpan silang ke mulut gawang si Nyonya Tua untuk disempurnakan tandukan Cristiano Ronaldo.

Kedua tim memasuki masa rehat dengan skor 1-1 tetapi bencana bagi Madrid datang di menit 58 saat Dani Carvajal mengganjal Carlos Tevez di kotak terlarang dan tentu saja bomber Argentina tidak menyia-nyiakan kesempatan emas untuk menghadirkan gol kemenangan Bianconeri.

Meski demikian tidak semua gelap bagi Los Blancos. Mencetak gol tandang selalu krusial di laga dua leg. Mental tim ibu kota Spanyol tetap terjaga karena harapan ke final masih terbuka lebar saat balik meladeni perwakilan Italia di Santiago Bernabeu.

Lebih jauh lagi, Cristiano Ronaldo punya semangat ganda menambah pundi-pundi gol di kompetisi antarklub Eropa. Satu golnya di Turin mengangkatnya menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Liga Champions melewati torehan mega bintang Argentina Lionel Messi. Semangatnya tetap berkobar dan dengan determinasi tinggi sang penyerang, kabar ini bukan hal menyenangkan bagi lawan.

Akan tetapi, catatan positif di balik kekalahan tersebut tidak bisa menghapus betapa buruknya performa si Putih di Turin hingga meninggalkan jejak sejumlah pekerjaan rumah untuk diperbaiki Ancelotti.


Cedera Karim Benzema dan Luka Modric sebelumnya mudah diakali pelatih Carlo Ancelotti yang mengubah formasi menjadi 4-4-2 dengan menempatkan Sergio Ramos sebagai gelandang. Skema ini sukses besar saat El Real menendang keluar Atletico Madrid di perempat-final, lalu diulang di Ramon Sanchez Pizjuan ketika membekap Sevilla 3-2.
"Sergio Ramos menghadirkan stabilitas di lini tengah," puji Ancelotti saat itu.

Pelatih Italia mungkin lupa, Atletico bukan tim yang gemar menyerang, begitu juga cerita di markas Sevilla di mana Ramos mendapat 'kebebasan' hingga dengan leluasa mendistribusikan bola tanpa tekanan hebat. Ceritanya lain di Turin.

Prediksi Juventus sebagai tim underdog bakal bertahan, keliru. Pressing ketat yang diberikan Juventus di lini tengah termasuk pada Ramos membuatnya nyaris tak berkutik. Belum lagi umpan-umpan sang 'gelandang' tidak seperti biasanya jauh dari memuaskan akibatnya salah satu sumber aliran bola El Real ke depan macet. Menyiapkan alternatif lain untuk leg kedua atau bahkan kembali ke formasi 4-3-3 di Santiago Bernabeu bisa jadi solusi.

Tidak mengherankan manajemen El Real sudah merampungkan transfer Danilo dari Porto untuk musim depan. Manajemen klub rupanya sudah mengindentifikasi salah satu kelemahan tim musim ini.
Tidak bisa dimungkiri Dani Carvajal punya potensi istimewa namun musim ini performanya tidak gemilang, di bawah ekspektasi. Tekel cerobohnya terhadap Tevez disempurnakan dengan sejumlah episode di mana sang pemain kerap dalam posisi tertinggal atau keliru saat Juve melakukan serangan.

Bak cermin, cerita hampir serupa diperlihatkan Marcelo di sektor kiri pertahanan. Sudah jadi rahasia umum, pemain Brasil ini punya kecepatan tinggi, gemar membantu serangan hingga tidak jarang menciptakan peluang di lini depan. Tetapi karena kegemarannya ini pula lini pertahanan El Real menjadi rawan serangan balik. Carlo Ancelotti harus menemukan ramuan jitu agar kesalahannya tidak terulang atau minimal punya skema antisipasi telatnya Marcelo kembali ke area kekuasaannya.




Isco ditarik keluar mungkin jadi 'hadiah' paling menyenangkan bagi Juventus dari Real Madrid dini hari tadi. Bagaimana tidak, Isco yang menjadi salah satu pemain paling gemilang di atas lapangan justru dikepinggirkan untuk memberi ruang Javier Hernandez.
Dalam kondisi tertinggal, aksi Isco membangkitkan Real Madrid. Gelandang masa depan Spanyol sanggup mengatur tempo pertandingan dan kehadirannya jadi peringatan dini bagi lini bertahan Juve.

Ditariknya Isco membuat kreativitas El Real yang sebelumnya sudah sulit membongkar pertahanan lawan semakin mati kutu. Sulit dijelaskan mengapa Isco ditarik keluar oleh Don Carletto namun sang pelatih jelas butuh solusi lain untuk mengendurkan simpul-simpul kusut serangan Madrid dan bukan sekadar menambah penyerang saat tim mengalami kebuntuan.
<
Asa fans Los Merengues membesar ketika melihat Gareth Bale tampil bagus melawan Sevilla. Grafis menanjak dari performa sang bintang begitu diharapkan setelah mengetahui Benzema dipastikan absen di Turin. Tetapi sejatinya Ancelotti punya opsi lain dari memasang duet paling mahal di dunia.

Sebelum duel, Goal Indonesia meluncurkan editorial dengan judul "Yakin Tepikan Javier Hernandez, Carlo Ancelotti?" Dengan sejumlah analisis, Chicharito seharusnya bisa dipertimbangkan tampil sebagai starter namun sang pelatih kembali berkata lain. Gareth Bale bermain sejak menit pertama bersama Cristiano.

Hasilnya? Performa Bale mengecewakan dan jauh di bawah ekspektasi. Tidak akan mengherankan jika hingga akhir kompetisi nanti Ancelotti tidak akan lagi menurunkan dua pemain paling mahal di dunia bermain bersamaan di lini depan. "Bale lelah, dia baru pulih dari cedera. Ketika pemain mengalami keletihan, selalu ada risiko cedera. Saya menghindari masalah," kata Ancelotti setelah pertandingan.

Sebuah komentar yang bertolak-belakang dengan kenyataan karena dengan performa yang tidak memuaskan, sang pelatih baru menarik bintang Wales di menit 86 dengan memasuukan Jese Rodriguez. Ancelotti butuh ramuan lain di sektor depan, kabar bagusnya, Benzema berpeluang besar bermain di leg kedua nanti.

( Berita ini dilansir oleh BBC News kepada Dewata88 )

YM: cs1.dewata88
YM: cs2.dewata88
PHone:087888590408
BBM:23727429
facebook:hairasexiola@gmail.com

0 komentar:

Posting Komentar